Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat dalam aspek sosial dan budaya. Perubahan tersebut mencakup nilai, norma, dan kebiasaan. Perubahan sosial budaya dapat terjadi karena perkembangan zaman dan akulturasi dengan kebudayaan daerah lain. Perubahan tersebut dapat berdampak positif dan dapat juga berdampak negatif. Maka dari itu, diperlukan sebuah "filter" untuk menyaring dampak perubahan tersebut.
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Terdapat beberapa faktor pendorong perubahan sosial budaya antara lain:
- Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memudahkan seseorang mengenali budaya asing
- Sikap toleransi
- Orientasi hidup ke masa depan
- Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
- Masyarakat yang semakin majemuk
- Sifat manusia yang selalu haus akan hal baru
- Pendidikan yang semakin maju
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Selain pendorong, ada beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya sebagai berikut:
- Terlalu fanatik dengan budaya asli.
- Sikap masyarakat yang sangat menjunjung nilai tradisional.
- Masyarakat yang sangat homogen.
- Terdapat kebiasaan menolak seluruh budaya yang datang dari luar, seperti salah satu suku di Banten.
- Sikap anti modernitas.
- Terdapat pengaruh kepentingan tertentu yang sangat kuat. Misalnya ada sebuah negara yang tidak pernah memiliki transportasi umum sehingga kendaraan pribadi merajalela, ternyata itu diakibatkan ada pengaruh kuat dari produsen kendaraan terbesar yang menghambat pembangunan transportasi umum.
- Antipati dengan budaya baru. Biasanya karena takut budaya aslinya tergeser.
3. Proses Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya melewati beberapa tahapan proses. Ada yang melalui akulturasi, asimilasi, dan difusi. Berikut adalah pengertiannya:
- Akulturasi adalah proses pertemuan dua atau lebih budaya dengan budaya asli masih dipertahankan. Contoh akulturasi adalah ditetapkannya bahasa Melayu sebagai dasar Bahasa Indonesia di suatu daerah sehingga Bahasa Indonesia digunakan meskipun logat dan beberapa kosakata asal daerah masih digunakan.
- Asimilasi adalah proses pertemuan dua atau lebih budaya sehingga menghasilkan budaya baru yang berbeda dengan budaya asli. Contoh asimilasi adalah antara agama Hindu dengan budaya Bali menghasilkan agama Hindu Bali yang sangat unik.
- Difusi adalah pemasukan salah satu unsur budaya asing ke budaya setempat. Penyebarannya biasanya melalui penyebaran dari seseorang/kelompok ke seseorang/kelompok lain. Contoh difusi adalah Bahasa Indonesia tidak hanya berasal dari bahasa Melayu tetapi juga merupakan hasil difusi dari kosakata-kosakata bahasa daerah di Indonesia.
4. Contoh Perubahan Sosial Budaya
Berikut adalah contoh perubahan sosial budaya yang terjadi di sekitar kita:
- Cara berkomunikasi: Sebelum ada perubahan sosial budaya, kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah. Sedangkan sekarang, kita menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang asing walaupun satu daerah. Terkadang kita mencampurkan bahasa Indonesia dengan kata-kata dari daerah kita dan bahkan dari daerah lain seperti "lo" dan "gue".
- Valentine dan Halloween: Kedua tradisi tersebut sebenarnya adalah tradisi di suatu negara. Tapi karena pengaruh televisi dan film, dua tradisi tersebut dilakukan juga oleh kebanyakan orang di Indonesia. Sebelum itu, ingatlah bahwa perayaan Valentine dan Halloween bukanlah perayaan yang berasal dari agama apapun.
- Cara anak-anak bermain: Beberapa tahun lalu, anak-anak bermain permainan tradisional seperti petak umpet, ular tangga, dll. Namun sekarang, kebanyakan anak-anak bermain dengan gadget mereka. Bahkan banyak dari mereka yang tidak mengenal permainan tradisional.
- Alat musik: Lagu-lagu Indonesia kebanyakan menggunakan alat musik modern. Namun ada juga beberapa lagu yang menggunakan kombinasi antara alat musik modern dan alat musik tradisional.
Advertisement